Dinkes Sampang Adakan Pelatihan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

Kematian ibu hamil dan bersalin serta kematian bayi masih menjadi salah satu permasalahan di Kabupaten Sampang. Hal ini dapat di lihat dari jumlah kematian ibu hamil dan bersalin serta kematian bayi yg ada di kabupaten. Jumlah kematian ibu di Kab Sampang pada tahun 2018 sebanyak 15 orang , tahun 2019 sebanyak 11 orang, dan pada tahun 2020 sampai bulan Oktober sebanyak 8 orang. Sedangkan jumlah kematian bayi pada tahun 2018 sebanyak 115 bayi, tahun 2019 sebanyak 82 bayi, dan tahun 2020 sampai bulan Oktober sebanyak 41 bayi. Meskipun setiap tahun jumlah kematian menurun tetapi masih di perlukan kerjakeras lagi untuk menurunkan lagi jumlah kematian ibu dan bayi . Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi perlu di laksanakan upaya yang terpadu dalam menangani permasalahan dan penyakit yang terjadi pada masa hamil, bersalin , nifas dan bayi neonatus. khususnya dalam menangani kasus kegawatdaruratan ibstetri dan neonatus. Maka dari itu di perlukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir .

Sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang terus mengupayakan penurunan kematian ibu dan bayi dengan berbagai upaya dan inovasi . Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan Pelatihan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal ini . Dimana Pelatihan ini dilaksanakan selama 9 hari ( mulai tanggal 16 s/d 24 November 2020) yang menghadirkan Nara sumber dari Tim RSUD Soetomo Surabaya dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kompetensi dan ketrampilan peserta tentang penanganan kegawatdaruratan yang mengancam ibu dan bayi. Peserta berjumlah 30 orang yaitu 11 Dokter dan 19 bidan yang berasal dari puskesmas lokus AKI AKB dan puksesmas Poned. Kegiatan pelatihan ini dibuka dengan sambutan dan arahan serta gambaran pelatihan oleh ketua panitia, Kabid Diklat dr soetomo, yang dilanjutkan menyayikan lagu indonesia raya dan mars Sampang, pembacaan doa, sambutan dan arahan kasi KGM. Setelah pembuakaan tersebut, panitia melakuakn Pre tes terhadap peserta, yang kemudian dilanjutkan pemaparan materi, On Job Training (OJT), ujian praktik, Evaluasi dan dilakukan pos tes yang mana keseluruhan acara tersebut mamakan waktu 9 hari. Adapun materi pelatihan terdiri dari :

  1. BLC
  2. Kebijakan program kesehatan dan sistem rujukan ibu dan bayi baru lahir
  3. Pencegahan infeksi pada persalinan dan bayi baru lahir.
  4. Tatalaksana Kegawatdaruratan pada ibu secara komprehensif.
  5. Tatalaksana kegawatdaruratan pada bayi baru lahir komprehensif.
  6. Antikorupsi
  7. Tatalaksana kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas.
  8. Tatalaksana persalian bersih dan aman
  9. Tatalaksana kegawatdaruratan bayi baru lahir. Kegawatdaruratan maternal adalah kondisi medis yang mengancam jiwa yang terjadi pada ibu hamil , bersalin dan nifas.

Kegawatdaruratan neonatal adalah kondisi medis yang mengancam jiwa yang terjadi bapa bayi baru lahir. Contoh kasus kegawatdaruratan maternal : perdarahan , darah tinggi pada kehamilan , dll Sedangkan kasus kegawatdaruratan neonatal meliputi: Asfiksia (Bayi lahir sesak/tidak menangis), Berat Badan bayi Lahir Rendah (BBLR), dan lain-lain.

Acara pelatihan ini diakhiri dengan penutupan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. Rencana Tindak Lanjut setelah pelatihan ini antara lain akan mengidentifikasi semua kebutuhan yg di perlukan di puskesmas masing masing pasca pelatihan, melapor kepada kepala puskesmas tentang pelatihan ini dan melakukan sosialisasi pelatihan, membentuk tim gadar matneo di puskesmas masing masing dan melaporkan kegiatan yang sudah di lakukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. Diharapkan setelah pelatihan ini peserta mampu mengidentifikasi kasus kasus kegawardaruratan marernal neonatal. Mampu menangani kasus kegawatdaruratan maternal neonatal di tingkat puskesmas, dan pada akhirnya dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sampang.