Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak Bagi Kader di Kabupaten Sampang

Pemberian makan yang terlalu dini dan tidak tepat dapat mengakibatkan anak menderita kurang gizi antara lain stunting. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan sejak lahir secara rutin dan berkesinambungan. Setiap keluarga yang mempunyai bayi dan anak usia 6-24 bulan hendaknya mempunyai pengetahuan tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), agar mampu memberikan ASI eksklusif dan menyiapkan MP-ASI yang sesuai di masing-masing keluarga. Pendampingan oleh orang yang terdekat dalam hal ini termasuk kader posyandu sangat dibutuhkan.Untuk itu kader posyandu perlu dilatih agar mempunyai pengetahuan tentang ASI eksklusif dan MP-ASI serta ketrampilan pemantauan pertumbuhan dan ketrampilan memberikan konseling. Peranan tenaga kader posyandu sangat besar terhadap keberhasilan Pemberian makan bayi dan Anak (PMBA), peningkatan pemberdayaan ibu, peningkatan dukungan anggota keluarga serta peningkatan kualitas makanan bayi dan anak  yang akan meningkatkan status gizi balita.

Senin 9 November 2020 di Aula Hotel Panglima Kab.Sampang, Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang melalui seksie Kesga&Gizi Masyarakat mengadakan pelatihan pemberian makan bayi dan anak bagi kader di Kabupaten Sampang. Tujuan dari pelatihan kader ini adalah untuk membekali mereka dengan pengetahuan, keterampilan dan alat untuk mendukung ibu, ayah dan pengasuh dalam meningkatkan praktik pemberian makan kepada bayi dan anak mereka secara optimal. Proses kegiatan pelatihan ini diawali dengan pembukaan acara, sambutan dan arahan kasie KGM, pemberian materi dari narasumber, praktek pemberian makan dan konseling, pembacaan RTL, dan Penutup. Pelatihan diadakan dari tanggal 9-12 November 2020. Selama pelatihan materi yang diberikan berupa teori mengenai pemberian ASI dan MP-ASI, pemantauan dan pertumbuhan bayi dan balita. Acara dimulai dengan perkenalan, mengisi pohon kekhawatiran dan harapan, membuat kesepakatan dalam pelatihan, pretest dan postest, membuat anatomi payudara, latihan posisi menyusui yang baik, pentingnya ASI dan berbagai materi lainnya. Pada hari terakhir dilakukan latihan konseling dan praktek secara langsung kepada warga yang memiliki bayi dan balita.

Setelah dilakukannya pelatihan PMBA ini, kader posyandu diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapat pada saat pelatihan secara efektif dan berkesinambungan.